Bagaimana dengan Indonesia? Apakah apabila Malaysia akan menyerang Indonesia, akan ada komentar yang sama bahwa Malaysia tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menyerang obyek vital Indonesia?
Mari kita lihat apakah obyek vital kita dijaga dengan ketat. Kita ambil saja satu sebagai contoh, PLTU Saguling. Sebuah pembangkit listrik yang memasok listrik untuk Pulau Jawa. Apakah obyek vital itu dijaga? Apabila dijaga, siapa yang menjaga dan peralatan apakah yang dipergunakan untuk menjaga?
Malaysia memiliki Sukhoi bersenjata sedangkan Indonesia, karena kepiawaian dalam membeli, berhasil membeli Sukhoi bodong tanpa senjata. Apabila misalnya, Malaysia menyerang dengan Sukhoi, apakah Sukhoi kita akan mampu melakukan penghadangan? Apakah Sukhoi kita akan ditabrakkan ke Sukhoi Malaysia itu?
Oke. Oke kita punya pesawat yang lain, F-16 dan F-5 Tiger. Memangnya Malaysia tidak punya mainan lain?
Banyak orang mengatakan bahwa kita tak perlu beli alutsista karena kita tidak sedang akan berperang. Hei Kalian yang berpikiran seperti itu, alutsista bukan untuk berperang tetapi untuk mempertahankan kedaulatan negara. Agar Kalian bisa tetap berbisnis, tetap bisa kuliah, tetap bisa sekolah! DPR juga, agar tetap bisa ngurusin toilet dan rok mini! Beli alutsista bukan seperti beli TV LCD ke Electronic City, tinggal pilih, bayar lalu bawa pulang. Lihat saja itu, 24 biji F-16 bekas hibah dari AS saja butuh waktu dua tahun untuk sampai ke Indonesia seluruhnya.
Bayangkan apabila tiba-tiba kita diserang. Memang melumpuhkan seluruh Indonesia, Malaysia belum tentu mampu. Akan tetapi, melumpuhkan obyek vital kita, yang mampu membuat kita kesulitan, mereka pasti mampu.
Udah deh, baca saja berita soal Israel itu di http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/03/11/m0pmel-meski-israel-miliki-pesawat-canggih-pun-belum-mampu-serang-iran
0 comments:
Post a Comment